Ini adalah materi "Filsafat Ilmu Epistemologi Islam" dalam bentuk power point, silahkan bisa diklik dan akan tampil dalam bentuk video, atau bisa diakses lewat youtube
Epistemologi biasanya didefinisikan
sebagai cabang ilmu filsafat yang membahas ilmu pengetahuan secara menyeluruh
dan mendasar. Secara singkat epistemologi disebut sebagai “theory of knowledge”.
Epistemologi berbicara tentang sumber-sumber ilmu dan bagaimana manusia bisa
meraih ilmu, sementara itu knowledge atau ilmu pengetahuan merupakan sesuatu
yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia.
Islam khususnya
merupakan agama yang sangat menghargai ilmu pengetahuan, bahkan yang diajarkan
pertama kali kepada Nabi Adama a.s adalah pengetahuan tentang nama-nama benda.
Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad a.s berkaitan dengan
perintah membaca (iqra’)
dan menulis yang disimbolkan dengan pena (qalam). Karena
itulah tradisi ilmu dalam islam sejak awal sudah bersifat “tauhidiyah”,
tidak sekular, dan tidak mendikotomikan antara unsur dunia dan unsur akhira
atau antara ilmu-ilmu dunia dan akhirat. Semua ilmu itu bermuara pada satu
tujuan yaitu untuk mengenal (ma’rifah) kepada
Allah SWT dan mencintai ibadah kepada-Nya. Allah berfirman:
Muhammad ayat 19
"Maka ketahuilah,
bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah
ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal."
Al-Qur’an sangat menekankan bahwa
ada perbedaan antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, orang
yang beriman dan berilmu akan diangkat derajatnya. Allah mengecam keras
orang-orang yang tidak menggunakan segala potensinya untuk berpikir dan meraih
ilmu, orang seperti ini dalam Al-Qur’an disamakan derajatnya dengan binatang
ternak.
Banyak orang yang
terpedaya dengan nikmat sehat dan kelonggaran, sehingga tidak dapat
memanfaatkan waktu itu dengan baik. Rasulullah bersabda: “Dua kenikmatan yang
manusia banyak tertipu, yaitu nikmat kesehatan dan nikmat waktu lapang.” (HR.
Bukhari)
Allah memerintahkan
agar aktivitas mencari ilmu itu tidak boleh berhenti, walaupun dalam kondisi
perang sekalipun. Karena begitu pentingnya kedudukan ilmu, maka “rusaknya ilmu
dan ulama maka rusak pula masyarakatnya”
Comments
Post a Comment